Selasa, 25 Maret 2014

Sang Tukang Gali

Sepasang suami istri baru saja pindah untuk menjalani pensiun mereka di sebuah desa kecil yang sepi berpadang rumput dan berbatu. Suatu pagi si istri melihat dari jendela rumahnya seorang pemuda dengan pakaian kerja berjalan ke padang rumput, sekitar 50 meter dari tempatnya. Pemuda itu membawa sekop dan sebuah bungkusan kecil, dan segera menghilang di balik semak belukar. Wanita itu segera melupakannya, tetapi keesokan harinya pada saat yang sama ia melihat pemuda itu lagi, membawa sekop dan bungkusan kecil dan segera menghilang pula dibalik semak belukar seperti kemarin.
Perempuan itu memberitahu suaminya, yang lalu menjawab bahwa mungkin saja pemuda itu seorang petani atau pemburu yang sedang memasang perangkap, atau mungkin saja sedang mengerjakan suatu pekerjaan petani yang biasa, sehingga tak perlu dicemaskan. Tetapi hal itu berjalan selama beberapa minggu sehingga si wanita membujuk suaminya untuk memeriksa - lebih pagi sebelum pemuda itu muncul.
Ternyata disana mereka hanya menemukan sebuah parit yang panjang dan dalam, yang kasar dan tidak lurus di satu ujung, tetapi makin ke ujung yang lain semakin rapi dan lurus. "Aneh ya," kata si istri, "Kenapa menggali parit disini - dan di tempat berbatu yang begitu sulit?" dan suaminya mengangguk. Saat itu muncullah si pemuda, lebih pagi dari biasanya. "Kamu datang lebih awal," kata si istri, memberi isyarat akan keingintahuan mereka, "Kami ingin tahu apa yang kamu kerjakan disini - dan juga apa isi bungkusan kecil itu."
"Saya sedang menggali parit," jawab si pemuda, dan melanjutkan karena sadar perlu menjelaskan lebih jauh, "Sebenarnya saya sedang belajar bagaimana menggali parit yang bagus,karena pekerjaan yang sedang saya lamar memerlukan orang yang berpengalaman - jadi saya sedang mencari pengalaman. Dan bungkusan itu,.. Itu berisi makan siang saya"
Pemuda itu memang kemudian mendapatkan pekerjaannya..
Rekan – Rekan yang Penuh Integritas

Kata disiplin sering kita dengar dan ucapkan, khususnya dalam dunia kerja. Disiplin kerja ditekankan agar bisa memacu produktivitas. Namun sering kali hal ini tidak mudah dijalankan. Ada banyak hal yang mungkin menjadi penyebab seseorang menjadi sulit untuk berlaku disiplin. Padahal, tanpa kediplinan tersebut, saya yakin anda pun tahu apa saja dampak buruk yang akan didapatkan

Contohlah pemuda tukang gali seperti cerita diatas. Selain nilai kegigihan dan ketekunan, Kedisiplinan diri untuk membuat nilai nilai keteguhan dan ketekunan menjadi kunci pemuda tersebut untuk mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan. Seseorang yang memiliki kedisiplinan diri akan melakukan apa yang harus dilakukannya, tanpa peduli bagaimana kondisi emosinya saat ini. Meski mungkin dirinya sedang sedih atau sedang dilanda bad mood, namun saat sesuatu harus dikerjakan, maka ACTION-lah yang terjadi.

Kita harus membiasakan diri melakukan apa yang namanya mendisiplinkan diri.
Dengan disiplin, banyak manfaat yang akan anda rasakan. Bukan saja anda akan menghilangkan kebiasaan menunda pekerjaan, lebih dari itu anda juga akan membuat pekerjaan anda selesai lebih cepat dan hidup anda lebih tertata.

Kuncinya adalah ciptakan tantangan tiap hari. Buat tantangan yang bisa memacu anda agar terus mengalami perubahan yang lebih baik. Intinya, buat hidup anda lebih baik dari hari ke hari. Walaupun sekarang anda merasa sangat malas, anda bisa mengubahnya mulai esok dengan melakukan perubahan kecil pada hidup anda. Misalnya, dengan merapikan tempat kerja anda setiap selesai kerja. Esoknya lagi, cobalah misal dengan meningkatkannya dengan merapikan isi komputer anda.

Disiplin itu tidak seberat yang anda kira. Yang anda perlu lakukan hanyalah melakukannya. Salam ACTION!
Kita Harus Bisa Bertahan di Salah Satu dalam dua Hal, Pertama adalah Penderitaan dari Disiplin atau Penderitaan dalam Penyesalan, Kegagalan dan Kekecewaan”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar