Selasa, 25 Maret 2014

Strategi Amir dan Udin

Disebuah kota besar, hiduplah Udin dan Amir. Kedua pemuda ini tumbuh seperti anak-anak seusianya. Dalam hal semangat, keduanya hampir memiliki kesamaan yaitu sama-sama mempunyai hasrat ingin sukses. Namun mereka mempunyai cara-cara yang berbeda dalam meraih suksesnya.

Ketika dalam belajar disebutkan bahwa
hanya orang yang bekerja keraslah yang akan meraih kesuksesan hidup di dunia maka keduanya menyimpan motto tersebut dalam memori dan mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.Udin dan Amir mencoba menerapkan konsep kerja keras nya itu. Kedua pemuda ini mulai mengawali perjalanan hidupnya dengan bekerja menjadi karyawan seorang pengrajin besi. Keduanya bekerja di tempat yang berbeda-beda mengingat bos nya memiliki banyak cabang. Upahnya perhari sesuai dengan besi yang berhasil ia tempa menjadi sebuah barang seperti pisau, golok, atau cangkul.

Udin sangat percaya bahwa hanya dengan bekerja keraslah ia akan sukses dan mendapatkan banyak uang. Oleh karena itu ia bekerja dengan lebih giat lagi. Jika orang lain bekerja 8 jam ia memilih dikasih tambahan waktu 1 jam. Jika orang lain perhari berhasil membuat 10 benda besi maka Udin membuat 20. Bahkan tak jarang ia memilih kerja lembur demi mendapatkan upah lebih. Dia sangat percaya hasil kerja kerasnya akan sesuai dengan yang akan ia dapatkan.

Sementara di tempat yang berbeda, Amir justru melakukan hal yang bertolak belakang dengan Udin. Ia lebih memilih bekerja setengah hari tanpa meminta tambahan waktu dalam bekerja agar mendapat hasil yang banyak. Itu juga ia lakukan pada
shift malam dimana ia mulai bekerja dari jam 5 sore sampai selesai pada pukul 02.00 pagi. Lantas apa yang Amir lakukan pada siang harinya? Alih-alih bekerja ia lebih memilih untuk belajar mendalami tehnik-tehnik membuat peralatan dengan bahan baku besi. Ia mengikuti sebuah pelatihan dengan biaya hasil kerja nya menjadi karyawan. Selain itu, ia mengisi waktu dengan membaca buku dan melakukan hal-hal produktif lainnya seperti membuka pembelian besi bekas di depan rumah untuk kemudian ia jual kepada bosnya.

Udin tidak tahu apa-apa tentang Amir karena lokasi yang cukup jauh dan kerjaannya yang selalu sibuk. Ketika di minta waktu untuk bertemu pun dengan sombong nya Udin menjawab, "
Maaf ya mir saya sibuk, nanti saja kalau ada waktu". Dari segi penghasilan, Udin memang lebih banyak daripada Amir mengingat kerjaannya yang sering lembur dan semua uangnya ia tabung sedangkan Amir menyisihkan gajinya untuk membayar pelatihan dan membeli buku. Sisanya cukup buat makan sehari-hari dan menabung secukupnya.

Sudah 3 bulan lamanya, Udin sudah membeli sebuah mobil
(walaupun kredit) sementara Amir, motor pun masih seperti dulu. Dengan bangga Udin berkunjung kepada temannya dengan mengendarai mobil barunya sementara Amir hanya bisa tersenyum dan bersyukur temannya bisa membeli sebuah mobil. Amir percaya bahwa suatu saat nanti ia lebih bisa mendapatkan apa yang sudah di dapat oleh Udin. 10 bulan berlalu, Udin merasa letih dalam bekerja. Namun apa daya ia harus melakukan kerjaannya yang sibuk itu demi membayar tagihan mobilnya. Sementara Udin sudah menguasai ilmu-ilmu dalam membuat benda-benda dari besi, mesin produksi yang digunakan, serta pemasarannya. Udin mempunyai banyak teman dari pergulannya di banyak pelatihan.

Setahun berlalu, Amir sudah membuat pabrik sendiri dan memiliki banyak karyawan sementara Udin masih bekerja menjadi seorang karyawan dengan tanggungan
kreditan yang membuatnya terus menerus bekerja keras. Kini keadaannya terbalik Amir justru jauh lebih baik dari apa yang di dapatkan oleh Udin. Dia memiliki 5 mobil dan beberapa aset berupa rumah mewah.

Selain itu dengan berinovasi kita dapat menemukan kepuasan didalam pribadi kita tentunya menaikan semangat untuk kita bekerja . Budaya membaca Belajar, mengikuti seminar serta fokus dalam berpikir dapat merencanakan inovasi untuk diterapkan maupun dipresentasikan dalam lingkungan pekerjaan.


Secangkir Kopi

Alkisah, sebuah liburan panjang diisi oleh sekumpulan sahabat untuk melakukan reuni. Sudah dua puluh tahun lebih mereka berpisah dan baru tahun itu mereka bisa berkumpul. Untuk itu, mereka sepakat untuk menemui gurunya ketika bersekolah dulu. Mereka hendak berterima kasih, bahwa dengan ajaran dari sang guru, mereka kini telah sukses dengan bidangnya masing-masing.

Maka, di sebuah sore yang hangat, mereka pun datang bersama-sama mengunjungi sang guru. Mereka saling bercanda, mengenang masa kenakalan ketika remaja. Kemudian satu sama lain mulai berkisah tentang perjuangan hidup yang mereka lalui. Ada yang sudah jadi bos besar di perusahaan multinasional. Ada pula yang menjadi pengusaha sukses di bidang transportasi. Ada pula yang mengaku sudah melanglang buana ke hampir semua benua untuk memenuhi impiannya.

Melihat percakapan seputar kesuksesan yang sudah hampir melampaui batas, sang guru pun meminta izin untuk ke belakang rumah. Rupanya, ia mengambil beberapa cangkir kopi dan satu teko berisi kopi panas yang siap diseduh. Uniknya, cangkir yang diberikan terdiri dari beragam bentuk dan terdiri pula dari beragam bahan. Ada yang dari keramik, kristal, kaca, melamin, dan ada pula yang hanya terbuat dari plastik biasa.

Sudah, sudah.. Ngobrolnya berhenti dulu. Ini Bapak sudah siapkan kopi buat kalian,” sebut sang guru memecah keasyikan obrolan mereka.

Hampir serempak, mereka kemudian berebut cangkir terbaik yang bisa mereka dapat. Akhirnya, di meja yang tersisa hanya satu buah cangkir plastik yang paling jelek. Lantas, setelah semua mendapatkan cangkirnya, sang guru pun mulai menuangi cangkir itu dengan kopi panas dari teko yang telah disiapkannya.

Mari, silakan diminum,” ajak sang guru, yang kemudian ikut mengisi kopi dan meminum dari cangkir terakhir yang paling jelek. “Bagaimana rasanya? Nikmat kan? Ini dari kopi hasil kebun keluarga saya sendiri.”

Wah, enak sekali Pak.. Ini kopi paling sedap yang pernah saya minum,” timpal salah satu murid yang langsung diiyakan oleh teman yang lain.

Nah, kopinya enak ya? Tapi, apakah kalian tadi memperhatikan. Kalian hampir saja berebut untuk memilih cangkir yang paling bagus hingga hanya menyisakan satu cangkir paling jelek ini?” tanya sang guru.

Murid-murid itu pun saling berpandangan. Mereka bertanya-tanya, apa maksud gurunya bertanya seperti itu. Maka sang guru pun kembali meneruskan ucapannya. “Tak salah memang untuk memilih apa saja yang terbaik. Malahan, itu sangat manusiawi. Tapi masalahnya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus, perasaan kalian mulai terganggu. Kalian melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkannya. Akibatnya, pikiran kalian terfokus pada cangkir. Padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkir, melainkan kopinya. Dan, kalian sendiri mengaku bahwa kopi ini adalah kopi terenak. Jadi, tolong pikirkan baik-baik. Hidup kita seperti  kopi dalam cangkir tersebut. Sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta benda yang kalian miliki.”

Sang guru pun kembali meneruskan wejangannya. “Karena itu, jangan pernah biarkan cangkir memengaruhi kopi yang kita nikmati. Cangkir bukanlah yang utama, sebab kualitas kopi itulah yang terpenting. Jangan berpikir bahwa kekayaan yang melimpah, karier yang bagus, dan pekerjaan mapan yang kalian banggakan tadi merupakan jaminan kebahagiaan. Namun sejatinya, kualitas hidup kita ditentukan oleh ‘apa yang ada di dalam’ bukan ‘apa yang kelihatan dari luar’. Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak pernah merasakan damai, sukacita, dan rasa bahagia dalam kehidupan kita? Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yang disajikan di sebuah cangkir kristal yang mewah dan mahal. Jadi, kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.”

Semua murid itu pun tertunduk malu. Mereka merasakan inilah reuni yang membuat mereka kembali “membumi”. Mereka pun berjanji, akan menjadikan pembelajaran cangkir kopi tersebut untuk menjadikan sukses yang diraih memberi kemanfaatkan kepada lebih banyak orang, dan bukannya menjebak mereka dalam kesombongan.

Rekan-rekan yang luar biasa,

Status, pangkat, kedudukan, jabatan, kekayaan, kesuksesan, keterkenalan, adalah sebuah predikat yang disandang. Tak salah jika kita mengejarnya. Tak salah pula bila kita ingin memilikinya. Namun, semua itu tak akan kita miliki selamanya. Semua hanya akan langgeng jika kita sebagai subjek—alias pemilik sejati kekayaan yang sebenarnya—memiliki kualitas dalam diri yang bersih, bernilai, bermartabat, dan penuh kebersahajaan.

Ibarat pepatah, manusia mati meninggalkan nama, maka nama seperti apa yang akan dikenang orang, itulah cerminan sejati apa yang sudah kita berikan pada sekeliling kita selama ini. “Nama” itulah “isi kopi” sesungguhnya yang harus kita jaga, rawat, dan sekaligus kita bagi untuk mendatangkan kemanfaatan pada lebih banyak orang.

Mari, kita jadikan “isi” dalam diri kita sebagai cerminan positif yang bisa selalu kita hadirkan untuk mendatangkan keberkahan, kebahagiaan, dan kesuksesan sejati.


Sang Tukang Gali

Sepasang suami istri baru saja pindah untuk menjalani pensiun mereka di sebuah desa kecil yang sepi berpadang rumput dan berbatu. Suatu pagi si istri melihat dari jendela rumahnya seorang pemuda dengan pakaian kerja berjalan ke padang rumput, sekitar 50 meter dari tempatnya. Pemuda itu membawa sekop dan sebuah bungkusan kecil, dan segera menghilang di balik semak belukar. Wanita itu segera melupakannya, tetapi keesokan harinya pada saat yang sama ia melihat pemuda itu lagi, membawa sekop dan bungkusan kecil dan segera menghilang pula dibalik semak belukar seperti kemarin.
Perempuan itu memberitahu suaminya, yang lalu menjawab bahwa mungkin saja pemuda itu seorang petani atau pemburu yang sedang memasang perangkap, atau mungkin saja sedang mengerjakan suatu pekerjaan petani yang biasa, sehingga tak perlu dicemaskan. Tetapi hal itu berjalan selama beberapa minggu sehingga si wanita membujuk suaminya untuk memeriksa - lebih pagi sebelum pemuda itu muncul.
Ternyata disana mereka hanya menemukan sebuah parit yang panjang dan dalam, yang kasar dan tidak lurus di satu ujung, tetapi makin ke ujung yang lain semakin rapi dan lurus. "Aneh ya," kata si istri, "Kenapa menggali parit disini - dan di tempat berbatu yang begitu sulit?" dan suaminya mengangguk. Saat itu muncullah si pemuda, lebih pagi dari biasanya. "Kamu datang lebih awal," kata si istri, memberi isyarat akan keingintahuan mereka, "Kami ingin tahu apa yang kamu kerjakan disini - dan juga apa isi bungkusan kecil itu."
"Saya sedang menggali parit," jawab si pemuda, dan melanjutkan karena sadar perlu menjelaskan lebih jauh, "Sebenarnya saya sedang belajar bagaimana menggali parit yang bagus,karena pekerjaan yang sedang saya lamar memerlukan orang yang berpengalaman - jadi saya sedang mencari pengalaman. Dan bungkusan itu,.. Itu berisi makan siang saya"
Pemuda itu memang kemudian mendapatkan pekerjaannya..
Rekan – Rekan yang Penuh Integritas

Kata disiplin sering kita dengar dan ucapkan, khususnya dalam dunia kerja. Disiplin kerja ditekankan agar bisa memacu produktivitas. Namun sering kali hal ini tidak mudah dijalankan. Ada banyak hal yang mungkin menjadi penyebab seseorang menjadi sulit untuk berlaku disiplin. Padahal, tanpa kediplinan tersebut, saya yakin anda pun tahu apa saja dampak buruk yang akan didapatkan

Contohlah pemuda tukang gali seperti cerita diatas. Selain nilai kegigihan dan ketekunan, Kedisiplinan diri untuk membuat nilai nilai keteguhan dan ketekunan menjadi kunci pemuda tersebut untuk mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan. Seseorang yang memiliki kedisiplinan diri akan melakukan apa yang harus dilakukannya, tanpa peduli bagaimana kondisi emosinya saat ini. Meski mungkin dirinya sedang sedih atau sedang dilanda bad mood, namun saat sesuatu harus dikerjakan, maka ACTION-lah yang terjadi.

Kita harus membiasakan diri melakukan apa yang namanya mendisiplinkan diri.
Dengan disiplin, banyak manfaat yang akan anda rasakan. Bukan saja anda akan menghilangkan kebiasaan menunda pekerjaan, lebih dari itu anda juga akan membuat pekerjaan anda selesai lebih cepat dan hidup anda lebih tertata.

Kuncinya adalah ciptakan tantangan tiap hari. Buat tantangan yang bisa memacu anda agar terus mengalami perubahan yang lebih baik. Intinya, buat hidup anda lebih baik dari hari ke hari. Walaupun sekarang anda merasa sangat malas, anda bisa mengubahnya mulai esok dengan melakukan perubahan kecil pada hidup anda. Misalnya, dengan merapikan tempat kerja anda setiap selesai kerja. Esoknya lagi, cobalah misal dengan meningkatkannya dengan merapikan isi komputer anda.

Disiplin itu tidak seberat yang anda kira. Yang anda perlu lakukan hanyalah melakukannya. Salam ACTION!
Kita Harus Bisa Bertahan di Salah Satu dalam dua Hal, Pertama adalah Penderitaan dari Disiplin atau Penderitaan dalam Penyesalan, Kegagalan dan Kekecewaan”


Pencarian Helm Motor

Pada Sabtu (22/3) malam, sekitar pukul 21.10 WIB. Fajar, seorang pengendara motor Honda Supra mendapati helm GM warna ungu kegelapan miliknya yang awalnya digantung di atas spion depan, sudah tak berada di tempat itu. Posisi motor sangat dekat dengan pos masuk parkir. Dia lantas menanyakan mengenai keberadaan helmnya itu kepada petugas parkir yang tak berada jauh dari motornya. Fajar menganggap masih ada sedikit harapan untuk menemukan helmnya, lantaran ada CCTV tak jauh dari motornya berada.

Mendapat pertanyaan itu, seorang petugas parkir perempuan lantas meminta Fajar untuk menanyakan kepada petugas yang ada di bagian pintu keluar. Dia tak bisa menjawab mengenai bagaimana prosedur bagaimana meminta akses CCTV.Jarak pos masuk parkir dengan pos keluar kurang lebih 50 meter. Di pos keluar ini, dua petugas perempuan yang tengah bertugas juga tak bisa menjawab. Salah seorang petugas mengatakan, sepengetahuannya, CCTV tak banyak membantu saat ada kejadian pencurian helm.

"Kalau CCTV itu buram. Nggak kelihatan," ujar seorang petugas perempuan yang tak mau menyebutkan namanya.Lalu Fajar kembali ke pos masuk, menghampiri petugas parkir lainnya. Petugas parkir yang ketiga ini meminta si pengendara motor menunggu. Dia mengaku tengah berkoordinasi dengan petugas parkir lainnya, yang melakukan pengecekan di sekitar TKP pencurian. "Biasanya ada yang ngecheck. Saya tanyakan dulu," ujar petugas itu. Fajar sempat menunggu selama kurang lebih 20 menit, sebelum akhirnya datang seorang petugas parkir keempat yang meminta dia untuk menunggu di pos keluar. Berjalan Fajar sejauh 50 meter, kembali lagi ke pos tersebut.

Sempat menunggu 15 menit, kemudian muncul petugas parkir kelima. "Mas, dibicarakan di sana saja," ujar petugas parkir ini sembari menunjuk pos masuk. Fajar kemudian berjalan mengikuti si petugas parkir. Langkah kaki si petugas parkir terhenti di tempat penitipan helm yang jaraknya sekitar empat meter dari pos masuk. Dari balik meja, si petugas parkir yang belakangan mengaku bernama Kamal ini langsung menyodorkan helm merk GM ukuran XL berwarna ungu kegelapan. "Ya itu milik saya," ujar Fajar.
Fajar menanyakan lebih lanjut mengenai alasan mengapa helm miliknya itu bisa berada di tempat penitipan helm. Kamal, dengan nada suara lirih, terbata-bata menjawab bahwa sudah menjadi prosedur bagi petugas parkir untuk mengamankan helm yang tidak dikunci. "Lalu mengapa banyak helm yang tidak dikunci ini, tidak diamankan juga. Terus mengapa tidak dari awal saya diarahkan ke sini (tempat penitipan barang), tapi malah dipingpong," tanya Fajar.
Mendapat pertanyaan itu, Kamal menarik jawabannya mengenai pengamanan helm yang sudah menjadi prosedur baku. "Ya tidak selalu diamankan seperti ini. Kadang iya, kadang tidak," kata Kamal. Fajar kemudian perlu bertemu koordinator petugas parkir mal di kawasan Jakarta Selatan ini, guna mendapatkan konfirmas. Namun Kamal menyatakan sang koordinator sedang tidak berada di tempat. "Maaf mas ya, diselesaikan baik-baik saja ya," ujar petugas parkir keempat Fajar.

Akhirnya karena petugas parkir itu mengiba-iba, Fajar tak tega dan meninggalkan mereka. Semoga saja kejadian ini tak terulang.


Nenek Penjual Sapu

 Ada tujuh hal yang akan menghancurkan kita: Kekayaan tanpa kerja; Kenikmatan tanpa nurani; Pengetahuan tanpa karakter; Agama tanpa pengorbanan; Politik tanpa prinsip; Ilmu tanpa kemanusiaan; Bisnis tanpa etika.
- Mahatma Gandhi -

Nenek Penjual Sapu

Seorang teman menceritakan kekagumannya pada seorang nenek yang mangkal di depan Pasar Godean, Sleman, Yogyakarta. Ketika itu hari Minggu, saat dia dan keluarganya hendak pulang usai silaturahim bersama kerabat, mereka melewati Pasar Godean.

Ibu dan teman saya tergoda membeli ayam goreng di depan pasar untuk sajian makan malam. Kebetulan hari mulai gelap. Di samping warung ayam goreng tersebut ada seorang nenek berpakaian lusuh bak pengemis, duduk bersimpuh tanpa alas, sambil merangkul tiga ikat sapu ijuk. Keadaannya terlihat payah, lemah, dan tak berdaya. Setelah membayar ayam goreng, ibu teman saya bermaksud memberi Rp. 1000,- karena iba dan menganggap nenek tadi pengemis. Saat menyodorkan lembaran uang tadi, tidak diduga si nenek malah menunduk kecewa dan menggeleng pelan. Sekali lagi diberi uang, sekali lagi nenek itu menolak.
Penjual ayam goreng yang kebetulan melihat kejadian itu kemudian menjelaskan bahwa nenek itu bukanlah pengemis, melainkan penjual sapu ijuk. Paham akan maksud keberadaan sang nenek yang sebenarnya, ibu teman saya akhirnya memutuskan membeli tiga sapunya yang berharga Rp. 1.500,- per ikat. Meskipun ijuknya jarang-jarang dan tidak bagus, ikatannya pun longgar.

Menerima uang Rp. 5.000,- si nenek tampak ngedumel sendiri. Ternyata dia tidak punya uang kembalian.

"Ambil saja uang kembaliannya,", kata ibu teman saya. Namun, si nenek ngotot untuk mencari uang kembalian Rp. 500,-. Dia lalu bangkit dan dengan susah payah menukar uang di warung terdekat.

Ibu teman saya terpaku melihat polah sang nenek. Sesampainya di mobil, ia masih terus berpikir, bagaimana mungkin di zaman sekarang masih ada orang yang begitu jujur, mandiri, dan mempunyai harga diri yang begitu tinggi.


Laba Laba dan 3 Bersaudara


Di sudut atap sebuah rumah yang sudah tua, tampak seekor laba-laba yang setiap hari bekerja membuat sarangnya dengan giat dan rajin. Suatu hari hujan turun dengan derasnya dan angin bertiup dengan kencang. Rumah tersebut bocor dan sarang laba-labanya pun rusak. Tampak si laba-laba dengan susah payah berusaha merayap naik. Setelah berhasil naik, laba-laba berusaha membuat sarangnya kembali yang rusak, namun ketika sudah mulai membuat sarang, sarangnya rusak kembali dan begitu seterusnya. Laba-laba tidak menyerah begitu saja ketika sarangnya rusak dan mencoba membangun kembali.

Dirumah tersebut tinggal 3 orang bersaudara yang menyaksikan tingkah laku laba-laba tersebut. Anak pertama memberikan komentar : nasibku sama dengan laba-laba tersebut, meskipun aku sudah berusaha sekuat tenaga terus menerus tetapi hasilnya masih tetap nol, sia-sia belaka! memang beginilah nasibku. Meskipun sudah berusaha sekuat tenaga apapun hasilnya tidak bisa berubah
Anak kedua berkomentar: laba-laba itu bodoh sekali. kenapa tidak mencari jalan lain. tidak perlu bersusah payah untuk menghadapinya. lebih baik lewat jalan pintas saja. Lain halnya dengan pendapat anak ketiga, melihat kegigihan laba-laba tersebut, hatinya tergugah. Dia berkomentar : Laba-laba ini begitu kecil, tetapi memiliki semangat yang luar biasa! dalam hal keuletan dan ketabahan. aku harus belajar dari semangat laba-laba ini. Beberapa kali sarangnya rusak, namun dengan kegigihannya, laba-laba tetap semangat utk membangun sarangnya kembali.Rekan – Rekan yang semakin Hebat

Cerita diatas memang sangat realistis dan sungguh inspiratif sekali. Sudut pandang yang berbeda dalam melihat persoalan yang terjadi akan melahirkan penanganan yang berbeda. Cara pandang anak pertama memperlihatkan sikap sosok yang tanpa motivasi, tanpa target hidup yang pasti, pasrah, mudah putus asa, dan bergantung pada apa yang disebut dengan nasib. ini adalah salah satu perspektif yang paling menghambat langkah seseorang untuk meraih keberhasilan. Jika kita menganut sudut pandang demikian maka dijamin keberhasilan akan jauh dari kita.

Cara pandang anak kedua menunjukkan tanda-tanda sebuah pribadi yang oportunis dan pragmatis. Dalam menghadapi masalah dan persoalan, pilihan yang ditempuhnya adalah menghindari atau lari dari persoalan. Jika toh harus menghadapinya maka yang ditempuhnya adalah ditempuhnya jalan pintas dan menghalalkan segala cara asalkan tujuannya tercapai. Bukannya mencari pemecahan dengan kreatifitas dan kecerdasan. Jika setiap rintangan kita bersikap demikian, maka dipastikan mental kita akan menjadi lemah, rapuh, dan besar kemungkinan menjadi "Raja Tega"

dan untuk cara pandang anak ke tiga itu menunjukkan semangat juang yang tinggi. Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus dimiliki untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
setiap persoalan adalah sebuah batu penguci yang harus dipecahkan dan dihadapi dengan penuh keberanian.

Kita harus membiasakan diri melihat setiap masalah yang muncul sebagai sesuatu yang wajar dan harus dihadapi, bukan menghindar atau melarikan diri dari masalah.

Sesungguhnya, kualitas kematangan mental seseorang dibangun dari fondasi banyaknya hambatan. masalah, kelemahan, dan problem kesulitan yang dihadapi. dan jelas sekali dengan bekal kegigihan, ketabahan, dan usaha yang konsisten utk memperbaiki diri kedepannya merupakan kunci sukses kita untuk mencapai tujuan (goal) yang kita targetkan. hasil yang dicapaipun akan berkualitas dan membanggakan.

"Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus kita miliki.Dengan bekal kegigihan dan usaha yang konsisten, kesuksesan yang kita peroleh pasti berkualitas dan membanggakan"


Kisah Seorang Pemulung yang Bisa Naik Haji




Probolinggo - Niat dan usaha yang sungguh-sungguh akan mengantarkan seseorang pada sesuatu yang dicita-citakannya. Inilah yang diyakini dan dilakukan Mbok Karyati, seorang pemulung asal Probolinggo.

Meski secara logika pekerjaannya adalah pekerjaan rendahan, namun nenek 68 tahun ini ternyata bisa mencapai cita-citanya yakni menunaikan rukun Islam yang kelima, haji.

Untuk bisa mencapai keinginannya itu, Mbok Karyati telah bekerja sangat keras. Selama 20 tahun, wanita paruh baya yang tinggal di Desa Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, Probolinggo ini menyisihkan sebagian jerih payahnya sebagai pengais barang bekas plastik dan kertas.

Janda renta yang mempunyai 4 orang anak ini berkeyakinan bahwa ia bakal bisa naik haji layaknya orang-orang berduit. "Memang penuh perjuangan. Karena saya harus menabung selama 20 tahun lamanya. Saya yakin Allah pasti mengabulkan doa saya untuk bisa melihat Ka'bah secara langsung," ujar Mbok Karyati saat berbincang dengan detikcom di rumahnya, Rabu (18/9/2013).

Mbok Karyati bercerita, cita-cita naik haji itu sudah lama terpendam semenjak 2001 lalu. Saat itu ia masih punya toko kelontong di desanya. Masa-masa sulit dilewatinya saat usaha kelontongnya bangkrut di 2005. Untuk menyambung hidup, Mbok Karyati kemudian menjadi seorang pemulung. Meski pekerjaannya terbilang rendah, tapi itu tidak menyurutkan niatnya untuk bisa meraih cita-cita menunaikan ibadah haji.

"Ketika uang sudah terkumpul Rp 40 juta, ada seseorang yang meminjam dan tidak dikembalikan. Padahal saat itu sudah mau didaftarkan. Saya hanya bisa pasrah namun saya tidak mau putus asa," terang Mbok Karyati.

Bermodal sepeda buntut, Mbok Karyati keliling dari kampung ke kampung mengumpulkan barang bekas. Sebagian hasilnya digunakan untuk makan dan sebagian lain ditabung untuk bisa naik haji
"Dalam sehari, upah memungut barang bekas sebesar Rp 10 ribu. Yang Rp 5 ribu ditabung dan yang Rp 5 ribu untuk makan," ujar Mbok Karyati.

Dan selama mengejar impiannya, Mbok Karyati tidak mau kumpul atau tidur di rumah anak-anaknya. Bukannya tidak sayang kepada anak dan cucu, namun nenek bercucu 12 orang ini tak mau mengganggu atau menjadi beban hidup anak-anaknya.

Mbok Karyati lebih memilih tidur di toko usang miliknya. Terkadang pula tidur di mesjid desanya. "Kalau pas bersih-bersih masjid ada orang kasih rejeki, saya tabung," katanya.

Usaha Mbok Karyati tak sia-sia. Semua hasil jerih payah dan keihklasan hatinya membawa Mbok Karyati berangkat haji di tahun 2013 ini. Mbok Karyati direncanakan akan berangkat tanggal 29 September 2013 melalui kloter 43 embarkasi Juanda.

Kisah Pelarian Shiratori




SISTEM pengamanan di Penjara Abashiri sangat ketat dan berlapis. Penjaga penjara ada di setiap sudut. Akses penjara hanya berupa jembatan kayu yang membelah Sungai Abashiri. Di sekitar penjara, hutan tumbuh dengan lebat dan menjadi rumah aneka binatang buas.

Dengan sistem seketat itu, hampir mustahil napi bisa kabur. Kalaupun bisa kabur, mereka mesti bersiap bertarung dengan binatang buas. Namun, tidak ada yang mustahil bagi seorang napi kasus pembunuhan bernama Yoshie Shiratori. Nyatanya, ia bisa kabur dari Alcatraz-nya Jepang itu.

Patung napi sedang bekerja di depan pintu gerbang Museum Penjara Abashiri, Hokkaido, Jepang. (KOMPAS/BUDI SUWARNA)

Kisah pelarian Shiratori bermula tahun 1936. Ia berhasil membobol pintu sel menggunakan kunci dari sepotong kawat. Setelah itu, ia kabur. Namun, pelariannya tidak berlangsung lama. Ia tertangkap lagi dan diganjar hukuman seumur hidup di sebuah penjara di Akita. Di penjara itu ia kembali berulah. Tahun 1942, ia kabur lewat ventilasi udara. Dia ditangkap lagi dan dijebloskan ke Penjara Abashiri yang pengamannya jauh lebih ketat. Orang berpikir, inilah tempat terakhir bagi Shiratori. Namun, Shiratori yang cerdas melihat cara yang nyaris mustahil buat orang lain untuk kabur. Setiap hari ia menumpahkan sedikit sup miso yang menjadi jatah makannya ke terali besi penjara.

Seorang pengunjung Museum Penjara Abashiri, Hokkaido, Jepang, berdiri di lorong penjara. Di ujung lorong, tampak patung napi yang memanjat plafon penjara untuk melarikan diri. (KOMPAS/BUDI SUWARNA)

Setelah sekian lama, terali besi itu berkarat dan merapuh. Saat itulah, ia membobol terali besi, lalu naik ke atas atap penjara dan kabur. Tahun 1946, Shiratori tertangkap lagi dan dijatuhi hukuman mati di penjara di Sapporo. Lagi-lagi dia berhasil kabur dengan cara menggali terowongan menggunakan mangkuk makan. Kisah pelarian Shiratori yang fenomenal sangat terkenal di Jepang sehingga dibuatkan novel dan filmnya.

Adegan Shiratori kabur dari penjara juga diabadikan di Museum Abashiri. Jika Anda berada di Museum Penjara Abashiri dan melihat sesosok patung manusia telanjang memanjat plafon penjara, itulah Shiratori.

Ditulis Oleh Budi Suwarna Bersumber dari Kompas Cetak (Koran)

   

Joni dan Tukang Semangka

-Tionghoa Indonesia-

Alkisah Joni dan Edi sama-sama diterima di sebuah perusahaan distribusi sebagai salesman setelah lulus. Mereka berdua sama – sama bekerja keras. Dua tahun kemudian bos Chandra mengangkat Edi menjadi Sales Supervisor sedangkan Joni tetap saja menjadi Salesman.

Suatu hari Joni tidak tahan lagi dan mengajukan pengunduran dirinya kepada bos Chandra.
Alasan Joni perusahaan ini tidak memperhatikan orang yang bekerja keras, hanya orang yang pandai menjilat bos saja yang bisa naik.

Bos Chandra tertawa dalam hati , dia tau bahwa Joni itu pekerja keras tetapi untuk menyadarkan Joni apa beda dia dengan Edi maka ia memberikan satu tugas kepada Joni. Ia meminta Joni untuk menemukan seorang pedagang semangka di pasar dekat kantor.Saat Joni kembali, bos Chandra bertanya:
“Sudah kau temukan Jon?”
“Sudah pak” jawab Joni.
“Berapa harga semangkanya?” tanya Bos Chandra.
Joni pergi ke pasar lagi untuk menanyakan harga semangka lalu kembali menghadap bos Chandra dan berkata: “ Rp 1000 per kg pak.”
Bos Chandra berkata kepada Joni bahwa sekarang dia akan memberi perintah yang sama kepada Edi.
Edi ke pasar dan setelah kembali menghadap ke bos Chandra.

Edi lapor kepada bos Chandra:
“Di pasar hanya ada 1 pedagang semangka Pak, harga semangka Rp 1000 per kg, kalau beli 100 kg hanya Rp 800 per kg nya,- ia mempunyai stok 324 biji, yang 32 dipajang di counternya. Semangka didatangkan dari Indramayu 2 hari yang lalu, warnanya hijau dan masih segar isinya pun merah jingga, kualitasnya bagus.” Papar Edi.

Joni sangat terkesan dengan laporan Edi dan akhirnya dia memutuskan untuk tidak jadi mengundurkan diri tetapi akan belajar lebih banyak dari Edi.

Rekan Rekan yang dibanggakan

Terkadang, Bekerja lebih keras saja sering kali tidaklah cukup. Seorang yang ingin lebih sukses harus Meneliti lebih banyak, Berpikir lebih banyak dan Mengerti lebih mendalam, Cerdik dalam bertindak dan Cerdas dalam Berpikir.

Untuk alasan yang sama seorang yang punya keinginan lebih sukses dari yang lain akan punya pandangan jangka panjang utk beberapa tahun ke depan sedangkan seseorang yg dalam katagori “biasa-biasa” saja hanya akan berpikir dan bertindak utk seketika saja ibarat hanya melihat esok hari saja. Perbedaan antara 1 hari dan 1 tahun adalah 365 kali lipat.

Sekarang Tinggal Bagaimana kita bisa memberikan lebih dari ekspektasi yang diharapkan ? ? ?


Hikmah Tersesat Selama 3 jam di Masjidil Haram

Bismillahirrahmanirrahim, mudah-mudahan kisah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dan saya pribadi pada khususnya.
 
Ceritanya pada tanggal 18 Mei 2012, saya dan istri berdua berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umrah. Dengan perjalanan selama 9 hari dari tanggal 17 mei sampai dengan 25 mei 2012. Rute yang ditempuh adalah di Madinah selama 3 hari dan di Makah 4 hari, sisa 2 hari adalah perjalanan dari Indonesia - Saudi Arabia PP.
 
Pada saat di Madinah Al Munawarah, saya dan istri setiap shalat di Masjid Nabawi merasakan (Subhanallah) sejuk sekali hawa di sekitar masjid Nabawi ini. Ibadahpun terasa sangat khusyuk sampai-sampai tidak terasa menjelang hari ke-3 di Madinah. Saya kemudian berkata dalam hati saya, “Indah sekali beribadah disini, tapi bagaimana nanti ketika saya balik ke tanah air? Apakah nanti saya akan kembali ke habitat ibadah saya yang dulu?”. (Sebelum ke tanah suci saya lebih menyukai sholat sendiri dibanding berjamaah, saya sering menunda-nunda shalat karena urusan pekerjaan, dan terakhir sebelum ke tanah suci pula ada permasalahan di pekerjaan saya). Maka kemudian saya berdoa di dalam hati “Ya Allah berikanlah saya suatu ilmu dan kebijaksanaan yang akan memperbaiki diri saya kelak apabila kembali ke Indonesia”. Saya terus menerus berdoa seperti itu bahkan ketika dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah. Saya ingin suasana sejuk, damai dan khusyuk yang saya rasakan di Madinah akan berlangsung terus menerus dalam hidup saya.




Singkat cerita sampailah kami di Makkah Al Mukkarramah pada hari Ahad Tanggal 20 Mei pukul 11 malam waktu setempat. Pimpinan rombongan dan ustadz pendamping bersepakat bahwa kita langsung akan melaksanakan ibadah umrah malam itu juga (setelah sebelumnya mengambil miqot di bir ali) supaya niat dan ihram kita tetap terjaga.
 
Maka setelah kita menaruh barang-barang di kamar langsung kita menunaikan ibadah umrah. Kebetulan saya beserta istri serta ada satu keluarga lagi terpisah hotelnya dengan rombongan yang lain. Kebetulan juga ketika turun dari bus tas kecil saya (berisi dompet, ID card, dan hp) tertinggal di bus sehingga disimpankan oleh ketua rombongan. Maka berangkatlah kami ke Masjidil Haram bersama-sama rombongan, kita janjian bertemu di bawah jam kecil dari pintu masuk King Abdul Aziz. Setelah semua berkumpul kita sama-sama melakukan prosesi ibadah umrah di Masjidil Haram.
 
Alhamdulillah semua proses berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir. Waktu menunjukkan jam 3 pagi waktu setempat ketika itu, kemudian saya dan istri sepakat untuk langsung melakukan shalat sunnah di Hijir Ismail. Sampai pada saat shalat selesai saya masih melihat istri saya. Tapi saat saya hendak beranjak pergi, saat itulah saya kehilangan jejaknya sampai tiba waktu Subuh. Subhanallah
Selesai shalat Subuh saya berinisiatif untuk menunggu dibawah Jam Raksasa Makkah, dari selesai subuh hingga pukul 6 saya menunggu namun tidak nampak jua muka istri saya (yang pada saat itu ternyata sudah kembali ke hotel). Maka setelah menunggu itu saya berinisiatif untuk menuju hotel. Perjalanan ke hotel saya lupa-lupa ingat (karena tiba semalam jam 11, sebentar kemudian langsung ke Masjidil Haram), sampai di hotel tersebut ketika mau masuk lift hotel, Subhanallah, saya lupa nomor kamar saya. Maka saya ke resepsionis hotel untuk menanyakan nomor kamar atas nama saya. Subhanallah, ternyata tidak ada kamar beratas nama saya! Kemudian saya bertanya beratas nama agen umrah tersebut / pimpinan rombongan juga tidak ada nama itu! Maka paniklah saya.


Ditengah kepanikan itu saya bolak-balik ke Hotel - Masjidil Haram, saya masuk lagi ke Masjidil Haram, tawaf, dan shalat sunnah, dengan harapan segera bertemu istri/rombongan saya, tapi ternyata setelah keluar saya mengelilingi masjidil haram kemudian hingga ke hotel lagi saya belum bertemu istri saya juga. Saya kembali menemui resepsionis, berharap bantuannya, namun ternyata saya malahan diusir. Subhanallah, kondisi saya saat itu bingung sekali cuma 2 kain ihram yang menemani (karena hp, dompet, dan ID card masih dibawa ketua rombongan). Saya sempat juga bertemu dengan rombongan lain dari Indonesia juga yang kebetulan menginap di hotel tersebut, ustadzahnya bahkan sampai membantu saya untuk menanyakan ke resepsionis tersebut (kebetulan beliau bisa berbahasa arab). Tapi lagi-lagi dibilang tidak ada. Sang resepsionis bahkan sempat berkata dalam bahasa inggris “Pray to Allah”.


Lemaslah saya, namun saya belum menyerah, saya teringat bahwa sebagian besar rombongan saya yang lain menginap di hotel yang melewati pasar. Maka saya tekadkanlah saya menuju arah pasar tersebut. Tapi sejurus kemudian, bingunglah saya ketika menemui jalan tersebut karena tidak nampaklah hotel tersebut ataupun salah seorang dari rombongan saya. Dengan lemas sayapun kembali lagi ke hotel.


Ketika kembali ke hotel saya tidak lagi menjumpai sang resepsionis, karena toh pasti akan ditolakkan kembali olehnya. Jadi saya duduk di lobby, disana saya menjumpai rombongan umrah yang tadi sempat membantu saya untuk bertanya kepada sang resepsionis. Sikap hati saya ketika itu saya sudah pasrah, nah ketika itu pula saya meminta didoakan kepada rombongan Indonesia tersebut,  “Mohon doanya supaya saya dapat bertemu istri/rombongan saya”. Oleh rombongan tersebut saya dianjurkan untuk menuju ke satu tujuan/tempat yaitu dibawah Jam Raksasa Makkah. Mereka (hampir semua berkata) “Akan kita doakan pak!” atau yang lain “InsyaAllah bertemu!”.  
Saya seketika itu turun dari lift dan menuju jam raksasa, persis dibawah jam tersebut saya bertemu istri saya! Subhanallah, Maha Besar dan Maha Suci Allah. Perasaan haru, sedih, tegang saya bertanya kepada istri kemanakah dia selama saya hilang. Ternyata dia juga mencari-cari saya berkeliling masjidil haram, setelah mendapati diri saya tidak jua kembali ke kamar hotel. Jadi selama tiga jam tersebut, dari pukul 6 sampai pukul 8 waktu Makkah kita saling mencari-cari namun tidak bertemu, Subhanallah!


Saya kemudian instrospeksi diri setelah itu. Tiba-tiba saya teringat dengan doa saya selama dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah, yaitu “Ya Allah berikanlah saya suatu ilmu dan kebijaksanaan yang akan memperbaiki diri saya kelak apabila kembali ke Indonesia”. Subhanallah saya merasa diberi ilmu Sabar dan Tawadhu (rendah hati) oleh Allah SWT secara praktek lapangan langsung. Saya baru menyadari arti kata Sabar dan Tawadhu yang sebenar-benarnya, sikap yang ketika sikap kita benar, maka pertolongan Allah SWT datang. Ternyata sikap Sabar dan Tawadhu (rendah hati) yang saya pelajari langsung itu adalah :


1.      Pasrah
Saya sudah sepenuhnya Pasrah ke Allah, menyerahkan urusan saya, saking pasrahnya sampai tidak terpikir lagi akan berbuat apa. Pasrah yang tidak lagi mengandalkan akal/fikiran, orang lain, atau hal-hal yang lain yang (tadinya) membuat saya yakin segera menemukan istri/rombongan saya.


2.      Minta didoakan oleh orang-orang saleh / sesama muslim
Meminta didoakan oleh rombongan tersebut, dengan sikap yang benar-benar rendah hati, yaitu sampai tidak peduli lagi bagaimana reaksi orang ketika saya minta didoakan (apakah akan mencemooh saya bodoh atau yang lain sebagainya)


3.      Menuju ke suatu tujuan/tempat
Kita perlu bergerak menuju suatu tujuan/tempat untuk menggapai hasil yang diinginkan. Tidak bimbang menuju ke suatu tujuan tersebut Subhanallah itulah hikmah terbesar dari hilang selama 3 jam, ternyata ketika sikap hati sudah benar, maka ternyata pertolongan Allah seketika itu datang dan saya langsung bertemu istri saya.
Hikmah lain yang saya dapat :
1.      Bahwa kita tidak boleh sombong dengan melupakan hal-hal kecil seperti mencatat nomor kamar, kemudian bertanya nama penginapan, janganlah pernah meninggalkan ID Card (selalu pasang di badan) karena disitu ada nomor kontak yang bisa dihubungi. Subhanallah saya juga membaca di internet mengenai hikmah hilang ataupun tersesat di Makkah, rata-rata diakibatkan oleh sikap sombong. Ada yang hilang hingga berhari-hari, bahkan ada yang hilang sedari berangkat umrah dan baru bertemu saat akan kembali ke Indonesia.
 
2.      Sikap hati tersebut harus bersama-sama ada dalam diri kita, tidak cukup salah satunya, karena sebelumnya sayapun pernah menunggu di Jam Raksasa Makkah tersebut namun tidak disertai rasa pasrah, ketika saya mencari di dalam Masjidil Haram saya sudah pasrah namun tidak meminta doa dari teman muslim yang lain.
 
Apa yang saya alami ini InsyaAllah akan selalu saya ceritakan ke orang lain, dengan harapan mudah-mudahan orang lain mendapat hikmah dari peristiwa yang saya alami ini. Aamiin Ya Rabbal ‘alamin




Eiji Toyoda

Eiji Toyoda, pria yang berada di kursi pengemudi Toyota Motor Company selama 25 tahun, hampir tidak dikenal di luar Toyota City, Jepang, markas dari “perusahaan yang menghentikan Detroit,” menurut New York Times. Tapi seperti hari-hari terakhir Henry Ford, Toyoda akhirnya mengukir namanya pada industri otomotif dunia. Dia tidak hanya memimpin perubahan revolusioner bagaimana cara mobil dibuat, ia melihat bisnis keluarganya menjadi perusahaan raksasa dalam pasar ekspor dunia dan telah menjalin kemitraan dengan rival utamanya, General Motors Corporation. Meskipun ia mengundurkan diri dari posisinya sebagai direktur pada tahun 1994, ia terus menyandang gelar “jabatan kehormatan” perusahaan.
Sebagai kepala salah satu klan industri yang paling kuat di negara dengan 120 juta orang, Toyoda memiliki gaya Barat dimana karirnya menanjak dengan cepat dan seorang pembangun perusahaan raksasa yang memusatkan reputasinya di Jepang sebagai konservatif politik dan ekonomi yang kuat. Kesamaan antara Ford dan Toyoda dimulai dari jalur perakitan sampai ke ruang dewan. Sampai pensiun, Toyoda tua berbagi kekuasaan bersama dengan sepupunya, Shoichiro, yang merupakan presiden dari Toyota Motor Corporation, dan adik Shoichiro, Tatsuro, kepala New United Motor Manufacturing Incorporated, usaha patungan Toyota-GM yang bermarkas di Fremont, California.
Paman Toyoda, Sakichi, merupakan pelopor bisnis keluarga ini, Toyoda Automatic Loom Works, pada tahun 1926 di Nagoya, sekitar 200 kilometer sebelah barat Tokyo. Putra Sakichi, Kiichiro, mendirikan Toyota Motor Company pada tahun 1937 sebagai afiliasi dari Loom Works. Anggota keluarga sangat terlibat dalam bisnis itu sehingga ayah Eiji, Heikichi (adik dari Sakichi) bahkan membuat rumahnya di dalam pabrik pemintalan. “Sejak kecil, mesin dan bisnis selalu ada tepat di depan saya,” kata Eiji Toyoda dalam sebuah wawancara di The Wheel Extended, tinjauan triwulanan yang diterbitkan oleh perusahaannya. “Dengan melihat keduanya secara bersamaan, saya mungkin memperoleh pemahaman tentang keduanya, dari sudut pandang seorang anak.” Toyoda menggambarkan dirinya sebagai seorang kombinasi insinyur-administrator. “Saya tidak benar-benar menganggap diri saya sebagai seorang insinyur, tetapi lebih sebagai seorang manajer. Atau mungkin seorang insinyur manajemen Sebenarnya, aku lulus dari sekolah teknik, tetapi yang lebih penting adalah hasil kerja yang dicapai seseorang setelah 10 atau 15 tahun setelah tamat sekolah.”
Kepala keluarga Toyoda, Sakichi, anak seorang tukang kayu miskin, telah menemukan alat tenun Jepang pertama pada tahun 1897 dan menyempurnakan sebuah alat tenun otomatis modern pada tahun 1926, ketika ia mendirikan Toyoda Automatic Loom Works. Dia akhirnya menjual paten untuk desainnya ke sebuah perusahaan Inggris sebesar $ 250,000, pada saat tekstil merupakan industri atas Jepang dan menggunakan uang tersebut untuk membiayai usaha anak sulungnya Kiichiro dalam pembuatan mobil (automaking) di awal 1930-an.
Setelah Eiji bergabung dengan bisnis keluarga pada tahun 1936, ia bekerja pada prototipe A1, pendahulu dari model produksi pertama perusahaan, sedan enam silinder yang meminjam teknologi mobil produksi Detroit dan mirip model Chrysler Airflow yang radikal pada masa itu. Selama tahun-tahun awal, Toyoda mendapatkan banyak pengalaman dengnan sentuhan. “Saya mencoba di masa lalu untuk melihat berapa banyak aku benar-benar tahu hanya dengan sentuhan,”katanya dalam The Wheel Extended. “Sulit bagi saya untuk mengenal perbedaan seperseratus milimeter. Saya pasti saat itu memiliki banyak waktu luang. Namun, saya pikir itu penting untuk mengetahui seberapa banyak perbedaan yang orang bisa rasakan.” Itu adalah filosofi yang dibaginya dengan sepupunya Kiichiro, yang sering mengatakan kepada karyawannya: “Bagaimana Anda bisa berharap untuk melakukan pekerjaan Anda tanpa mengotori tangan Anda”
Di waktu luangnya, Eiji Toyoda belajar roket dan mesin jet dan, atas saran sepupunya, bahkan mempelajari helikopter. “Kami mengumpulkan bahan-bahan dalam upaya untuk membuat helikopter dan membuat prototipe sayap,”katanya dalam The WHeel Extended. “Dengan memasang sayap di salah satu ujung, dengan mesin mobil di sisi lain, kami membangun pesawat aneh yang bisa mengambang di udara … Kami tidak melakukannya hanya untuk bersenang-senang. Namun, perang semakin intensif, dan menjadi sulit untuk eksperimen karena kekurangan bahan. ”
Eiji Toyoda, telah diangkat menjadi direktur pelaksana bagian manufaktur Toyota Motor Company. Ironinya, Ia dikirim ke Amerika Serikat pada tahun 1950 untuk mempelajari industri otomotif dan kembali ke Toyota dengan laporan pada metode manufaktur Amerika. Setelah berkeliling di fasilitas Ford Motor USA, Toyoda beralih ke tugas mendesain ulang pabrik-pabrik Toyota untuk menggabungkan teknik-teknik canggih dan mesin. Kembali dari perjalanan lain ke Amerika Serikat pada tahun 1961, hanya empat tahun setelah pembentukan Toyota Motor Sales USA, Toyoda yang penuh prediksi mengatakan kepada para karyawan dalam sebuah pidato yang tercatat dalam brosur perusahaan: “Amerika Serikat telah menganggap kita sebagai penantang … Tapi kita tidak hanya belajar dari orang lain dan menyalinnya. Itu hanya akan membuat kewalahan oleh kompetisi. Kita harus memproduksi mobil unggul, dan kita bisa melakukannya dengan kreativitas, sumber daya dan kebijaksanaan – ditambah kerja keras. Tanpa ini … dan kemauan untuk menghadapi kesulitan, kita akan roboh dan jatuh dibawah tekanan baru.
Pada tahun 1967, Eiji Toyoda diangkat menjadi presiden Toyota Motor Company – anggota keluarga pertama yang menempati jabatan itu sejak Kiichiro mengundurkan diri pada tahun 1950. Kekuasaan keluarga tidak dikonsolidasikan sampai 1981, ketika Sadazo Yamamoto diangkat sebagai presiden Penjualan Toyota Motor oleh Shoichiro Toyoda, anak Kiichiro dan dijuluki “Putra Mahkota” oleh pers Jepang. Setahun kemudian, dua cabang perusahaan itu bersatu di Toyota Motor Corporation, Eiji Toyoda dengan sebagai direktur dan Shoichiro Toyoda sebagai presiden dan chief executive officer. Sebuah artikel Business Week pada saat itu mengutip seorang ekonom Jepang yang mengatakan kembalinya keluarga Toyoda dalam kekuasaan adalah “pemulihan birunya darah biru.”
Toyoda bersaudara membawa perusahaan mereka ke sebuah tahun rekor pada tahun 1984. Toyota menjual penjualan tertinggi sepangjang masa sekitar 1,7 juta mobil di Jepang dan jumlah yang sama di luar negeri. Keuntungan memuncak pada $ 2,1 trilyun untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 1985. Sementara performa ini pastinya akan membuat nama Toyota tertulis dalam buku sejarah otomotif, Eiji Toyoda dan perusahaannya mungkin akan lebih baik diingat untuk gaya manajemen yang khas yang telah disalin oleh ratusan perusahaan Jepang dan mendapatkan penerimaan yang terus tumbuh di Amerika Serikat. Pendekatan Toyota, diadopsi pada sepuluh pabrik Jepangnya dan 24 cabang di 17 negara, memiliki tiga tujuan utama: Menjaga persediaan seminimum mungkin melalui sistem yang disebut kanban, atau “tepat pada waktunya,” menjamin bahwa setiap langkah dari proses perakitan dilakukan dengan benar pertama kalinya, dan pemotongan jumlah tenaga kerja manusia yang masuk ke dalam setiap mobil.
Meskipun dominasi robot dan otomatisasi di Toyota, perusahaan secara tegas percaya pada prinsip pekerjaan seumur hidup; pekerja yang terlantar tidak dipecat, tetapi sering dipindahkan ke pekerjaan lain. Toyoda yakin hari ketika robot benar-benar mengganti manusia adalah masih lama. Dia mengatakan kepada The Wheel Extended: “Pada tahap saat ini, ada perbedaan besar antara manusia dan robot dibandingkan antara mobil dan awan magis. Robot belum bisa berjalan. Mereka duduk di satu tempat dan melakukan persis seperti yang diprogram. Tapi itu saja. Tidak meungkin robot dapat menggantikan semua pekerjaan manusia.”
Karena filsafat semacam itu, tidak mengherankan bahwa loyalitas perusahaan begitu tinggi. 60.000 karyawan Toyota di Jepang, misalnya, didorong untuk memberikan saran pemotongan biaya produksi, sebuah ide yang Eiji Toyoda pinjam dari Ford setelah kunjungan pertamanya ke Amerika Serikat. Sejak sistem ini dimulai pada tahun 1951, puluhan juta saran telah membanjiri kantor-kantor eksekutif. “Orang Jepang,” Toyoda menegaskan, “unggul dalam hal memperbaiki segala sesuatu.”


Cantik Lizzie Velasquez

Lizzie Velasquez, 24, didiagnosa mengidap sindrom langka, neonatal progeroid atau percepatan penuaan dini yang membuat tubuhnya tidak bisa menyimpan lemak. Tidak peduli berapa banyak dia makan, berat badan Lizzie tidak bisa bertambah dan hal tersebut membuatnya malnutrisi. Akibatnya, Lizzie tampak begitu kurus. Dia terlihat bagai tulang terbungkus kulit. Lizzie pun kehilangan salah satu penglihatannya. Mata kanannya kini buta.

Tapi, gadis berusia 24 tahun tersebut tidak putus asa. Dia bahkan menjadi sumber inspirasi tentang arti cantik. Sayangnya, perjuangan Lizzie untuk merasa dirinya cantik adalah hal yang sangat berat. Sejak kecil, akibat kondisinya, gadis asal Texas, Amerika Serikat, tersebut sudah menjadi korban
bullying. Di sekolah menengah, Lizzie menemukan sebuah video mengenai dirinya di YouTube dengan judul “World’s Ugliest Woman” atau wanita terjelek di dunia. Video itu meraih jutaan penonton.

Lizzie mengaku sempat depresi. Tapi, justru di titik terendah hidupnya itu, dia memutuskan untuk terus semangat dan bangkit dan tidak menyerah kalah akibat ejekan dan cemoohan yang diarahkan terhadapnya. Berkat bantuan keluarga serta teman terdekat, Lizzie menemukan kekuatan untuk bangun dan terus berusaha memotivasi dirinya. Dia juga meriset berbagai hal mengenai penyakit yang dia derita dan cara mengatasinya. Dia berbicara dengan banyak dokter dan pakar kesehatan, hingga akhirnya Lizzie bisa menerima dirinya sendiri dan tampil percaya diri apa adanya.

Lizzie kini merupakan salah satu motivator paling populer di AS. Dia tampil di berbagai konvensi juga acara televisi dan berbicara mengenai definisi sebenarnya dari kata “cantik”.

Cantik adalah saat kita bisa menerima diri kita apa adanya. Saat itulah kita bisa melihat diri kita yang paling cantik,” kata Lizzie, seperti dikutip Huffington Post.

Selain itu, Lizzie juga mengingatkan bahwa cantik bukanlah apa yang dilihat di televisi atau media massa lainnya. “Cantik bukanlah standar yang ditetapkan orang lain, seperti kulit harus putih, rambut harus panjang atau tubuh harus langsing. Cantik adalah diri kita sendiri karena kita memutuskan untuk cantik,” ujarnya. Hal lain yang ditetapkan Lizzie adalah menjadi bahagia dengan diri sendiri dan apa yang dimiliki. “Pada dasarnya, jika kita bahagia, maka secara otomatis kita akan terlihat jauh lebih menarik,” ucapnya.

Lizzie pun memberi tips untuk menghadapi para pelaku
bully. Dia memandang ejekan dan cemoohan mengenai tubuhnya dengan humor. “Mereka boleh saja mengejek saya, tapi ejekan itu tidak akan membuat saya sedih dan terpuruk karena itu yang mereka inginkan,” kata Lizzie. “Cara untuk membungkam para bully adalah dengan menjadi bahagia,” ujarnya.

(Diangkat dari Kisah Nyata)

 

Ayah yang malu

Ayah Yang Malu


Seorang ayah menceritakan pengalamannya saat ia merasa malu melihat apa yang telah dilakukan oleh sang anak. Mengapa demikian?

Pria asal Philipina ini menjelaskan bahwa sudah dua minggu, setiap hari anaknya membawa tas besar dan keluar dari rumah. Ia pergi ke pedesaan di sana entah untuk berbuat apa. Maka sang ayah yang penasaran ini mengikuti anaknya.

Ternyata sampai di sana, ia kaget melihat apa yang dilakukan oleh sang anak. Ternyata mereka disambut oleh beberapa ekor anjing yang kelihatan punya penyakit kulit, kotor dan sakit. Dan sang anak memberinya makan. Jadi inilah yang dilakukan oleh putranya beberapa hari terakhir.

Sang ayah sedikit malu mengetahui kenyataan ini. "Aku malu mengatakan bahwa aku agak jijik. Namun anakku mengubah pandangan itu. Ia tak takut seperti anak-anak seumurannya. Padahal aku hampir ngeri melihat zombie kecil itu melakukan tos dengan anakku beberapa kali," ceritanya.

Namun sang ayah kemudian merasa terharu dan bangga pada apa yang dilakukan putranya. Sejak saat itu, dia bersedia membantu membelikan suplai makanan yang dibutuhkan oleh anjing tersebut. Di sela-sela ia mengetahui tindakan heroik anaknya menyelamatkan anjing itu, putranya mengatakan bahwa ia ingin membuka penampungan hewan sendiri.

Sungguh mulia ya hati anak lelaki ini. Kadang sebagai orang tua kita berusaha menjaga anak dari hal-hal yang kita anggap membahayakan baginya. Namun tak ada noda yang tak belajar. Kadangkala, biarkanlah mereka mengenal sekelilingnya dan berinisiatif dengan berbagi kepada sesama sesuai dengan insting baik mereka.


Anggrek dan pohon dihutan

Hidup dimulai pada akhir zona nyaman anda.”
- Neale Donald Walsch -  

Anggrek dan Pohon di Hutan

Alkisah, di sebuah hutan, terdapat sebuah bunga anggrek yang tumbuhnya menempel pangkal batang sebuah pohon besar. Anggrek sangat nyaman bersama sang pohon karena selain bisa mendapat makanan yang cukup, ia juga terlindung dari teriknya sinar matahari dan derasnya air hujan yang mengguyur.

Namun, suatu kali, bencana besar datang. Angin bertiup kencang saat itu, disertai hujan sangat lebat. Tiba-tiba petir menyambar. ”Blaaarr!!” dengan kerasnya, tepat di di pohon besar tempat anggrek bernaung.

Batang yang tadinya besar dan kokoh, kini patah beberapa bagian. Pohon yang tadinya jadi rumah si anggrek, telah hancur, hampir berantakan.

Anggrek menangis sejadi-jadinya, ketakutan akan masa depannya. “Pohon… kamu selama ini yang melindungi aku dari panas dan hujan. Kenapa kamu jadi begini? Kamu juga baik mengizinkan aku mengambil sebagian makanan dari batangmu. Sekarang…Kamu sendiri hanya tersisa beberapa daun hijau di sebagian sisa batangmu. Siapa lagi yang akan melindungiku?”

Pohon yang tersisa, melihat anggrek terus menangis, menyapa sahabatnya itu. “Wahai anggrek. Jangan menangis. Aku pun mengalami kejadian yang sangat menyulitkan. Tapi, aku bersyukur bisa tetap hidup meski hanya dengan sedikit sisa daun di batangku ini. Aku yakin, dengan sisa ini, aku akan tetap bisa kembali tumbuh, meski tak sesempurna dulu lagi. Begitu juga kamu. Lihatlah, kilau mentari pagi yang kini langsung mengenaimu. Kamu tampak semakin indah, ditambah embun yang menempel di tubuhmu. Panas mentari dan hujan yang langsung mengenaimu, pasti akan membuatmu semakin subur, cantik dan berbunga lebih banyak. Tentunya akan makin banyak yang mengagumi keindahanmu.”

Anggrek tersentak dengan ucapan pohon sahabatnya itu. Ia kini sadar. Ujian semalam ternyata malah membuka hal lain yang tak pernah terpikirkan selama ini. Anggrek yang indah, ternyata jauh lebih indah saat terkena pancaran mentari langsung. Air yang mengenainya langsung, juga membuat anggrek tumbuh lebih subur.

Rekan-rekan sekalian,

Sama dengan kita yang sering terlena di zona nyaman, kadang tidak lagi merasa harus belajar dan memperbaiki diri. Makin nyaman seseorang, ia tak mau lagi beranjak pergi.

Padahal, di luar sana, kadang tersedia peluang yang jauh lebih indah, lebih menyenangkan, lebih menghasilkan, banyak yang masih bisa digali. Hal itulah yang kadang-kadang membuat seseorang menjadi berhenti, melambat, dan malah akhirnya kemudian terlibas oleh kemajuan zaman atau perubahan yang terjadi.

Peristiwa yang disebut musibah atau bencana sering diperlukan hadir untuk mengingatkan kita agar mawas diri dan mulai belajar lagi. Pada saat awal kejadian, sangat wajar kita mungkin “menangis” seperti sang anggrek. Namun perlu kita yakini, bahwa itu semua datang untuk membawa kita jadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Mari, terus bersiap diri. Evaluasi setiap hari, lakukan pembelajaran tiada henti. Tidak takut ancaman dan cobaan yang bisa datang setiap saat. Sebab seringkali di sanalah pertumbuhan mental sedang terjadi untuk menyongsong sukses yang akan kita raih.



Aisyah dan Ayahnya



Siti Aisyah, bocah berusia delapan tahun, sangat tegar dan semangat merawat ayahnya, Muhammad Nawawi Pulungan (54), yang tidak berdaya untuk menjalani hidupnya sehari-hari. Setiap harinya, bocah perempuan yang biasa disapa Aisyah ini mendorong becak tanpa arah bersama sang ayah. Sejak mengalami komplikasi, Nawawi Pulungan tidak berdaya dan membutuhkan perawatan yang ia dapatkan dari sang anak.

"Kami sudah tiga tahun belakangan ini tinggal di masjid raya, tapi karena takut diusir, jadi kami sering jalan tidak tentu arah, dan anak saya, Aisyah, yang merawat saya. Bangga saya punya anak sepertinya," ujarnya ketika ditemui
Tribun, Kamis (20/3/2014).

Nawawi dan Aisyah sehari-hari bertahan hidup dengan belas kasihan dari masyarakat yang tak sengaja melihat mereka. "Kami tidak mengemis. Kami hanya bertahan hidup sekuat tenaga kami. Mungkin banyak yang kasihan dengan kondisi kami dan mereka membantu dengan memberikan kami uang atau makanan," ujarnya. Ia menuturkan, sejak Aisyah berusia 1 tahun, ibunya sudah meninggalkannya. Ia memiliki keluarga di Pematang Siantar. Namun, sejak ia tidak berdaya karena sakit, keluarganya tidak peduli dengan nasibnya dan Aisyah.

"Yang terpenting bagi saya saat ini adalah anak saya Aisyah dan kesembuhan saya. Saya semangat untuk sembuh agar bisa bekerja dan membahagiakan anak saya," katanya. Rabu (19/3/2014) malam, Aisyah dan ayahnya dibawa oleh Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin ke Rumah Sakit Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan. Saat ini, ayah Aisyah sudah dirawat di rumah sakit tersebut. Sementara itu, Aisyah telah dirawat oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Rencananya, Jumat (21/3/2014), Aisyah akan disekolahkan di sebuah SD negeri di Jalan Purwo Medan.



Rabu, 19 Maret 2014

Kumpulan shortcut key excel

Cara pintas keyboard di Excel 2010 (Keyboard shortcuts in Excel 2010)
Artikel ini menjelaskan apa Tips Key dan bagaimana Anda dapat menggunakannya untuk mengakses pita(Ribbon). Ini juga daftar CTRL kombinasi tombol shortcut, tombol fungsi, dan beberapa tombol pintas umum lainnya untuk Microsoft Excel.
  Catatan Jika Anda menggunakan Microsoft Excel Starter 2010, harus menyadari bahwa tidak semua fitur yang terdaftar untuk Excel didukung di Excel Starter 2010.
Dalam artikel ini
Akses keyboard untuk pita (Ribbon)

Jika Anda baru untuk pita, informasi dalam bagian ini dapat membantu Anda memahami Keyboard shortcut Model pita itu. Pita datang dengan cara pintas baru, yang disebut Key Tips. Untuk membuat Tips tombol muncul, tekan ALT.

Untuk menampilkan tab pada pita, tekan tombol untuk tab-misalnya, tekan huruf N untuk tab Insert atau M untuk tab Rumus. Hal ini membuat semua Tips Kunci untuk tombol tab tersebut muncul. Kemudian, tekan tombol untuk tombol yang Anda inginkan.

Apakah pintas lama saya masih bekerja?
Cara pintas keyboard yang dimulai dengan CTRL akan tetap bekerja di Excel 2010. Misalnya, CTRL + C masih salinan ke clipboard, dan CTRL + V masih pasta dari clipboard.

Sebagian besar tua pintas menu ALT + masih bekerja, juga. Namun, Anda perlu mengetahui shortcut penuh dari memori - tidak ada pengingat layar apa surat untuk menekan. Sebagai contoh, coba tekan ALT, kemudian tekan salah satu tombol menu lama E (Edit), V (View), I (Insert), dan sebagainya. Sebuah kotak muncul mengatakan Anda menggunakan kode akses dari versi sebelumnya dari Microsoft Office. Jika Anda mengetahui seluruh urutan tombol, pergi ke depan dan memulai perintah. Jika Anda tidak tahu urutan, tekan ESC dan menggunakan Key Tip lencana sebagai gantinya.

Untuk menampilkan tab pada pita , tekan tombol untuk tab - misalnya , tekan huruf N untuk tab Insert atau M untuk tab Rumus . Hal ini membuat semua Tips Kunci untuk tombol tab tersebut muncul. Kemudian , tekan tombol untuk tombol yang Anda inginkan .

Apakah pintas lama saya masih bekerja?
Cara pintas keyboard yang dimulai dengan CTRL akan tetap bekerja di Excel 2010 . Misalnya, CTRL + C masih salinan ke clipboard , dan CTRL + V masih pasta dari clipboard .

Sebagian besar tua pintas menu ALT + masih bekerja , juga. Namun, Anda perlu mengetahui shortcut penuh dari memori - tidak ada pengingat layar apa surat untuk menekan . Sebagai contoh, coba tekan ALT , kemudian tekan salah satu tombol menu lama E (Edit ) , V ( View ) , I ( Insert ) , dan sebagainya . Sebuah kotak muncul mengatakan Anda menggunakan kode akses dari versi sebelumnya dari Microsoft Office . Jika Anda mengetahui seluruh urutan tombol , pergi ke depan dan memulai perintah . Jika Anda tidak tahu urutan , tekan ESC dan menggunakan Key Tip lencana sebagai gantinya.


Berikut daftar shortcut key dan fungsinya

CTRL + SHIFT +(                  Unhides setiap baris tersembunyi dalam seleksi .

CTRL + SHIFT + &               Berlaku garis perbatasan ke sel yang dipilih .

CTRL + SHIFT_                     Menghapus perbatasan garis dari sel yang dipilih .

CTRL + SHIFT + ~                Menerapkan format angka Umum .

CTRL + SHIFT + $                 Berlaku format mata uang dengan dua tempat desimal ( angka negatif dalam tanda kurung ) .  
CTRL + SHIFT + %              Berlaku format Persentase tanpa desimal .

CTRL + SHIFT + ^                 Berlaku format angka Ilmiah dengan dua desimal .

CTRL + SHIFT + #                 Berlaku format Tanggal dengan hari , bulan , dan tahun .

CTRL + SHIFT + @               Berlaku format waktu dengan jam dan menit , dan AM atau PM .

CTRL + SHIFT + !                 Berlaku format Nomor dengan dua tempat desimal , pemisah ribuan , dan tanda     .                                                                      minus ( - ) untuk nilai negatif

CTRL + SHIFT + *                Memilih daerah saat ini sekitar sel yang aktif ( area data tertutup oleh baris kosong dan                                                           kolom kosong ).
             Dalam PivotTable , itu memilih seluruh PivotTable laporan .

CTRL + SHIFT + :                   Memasuki waktu saat ini.

CTRL + SHIFT +"                   Salinan nilai dari sel di atas sel yang aktif ke dalam sel atau Formula Bar .

CTRL + SHIFT + Plus ( + )    Menampilkan kotak dialog Insert untuk menyisipkan sel kosong .

CTRL + Minus ( - )                  Menampilkan kotak dialog Hapus untuk menghapus sel yang dipilih .

CTRL + ;                                   Memasuki tanggal saat ini .

CTRL + `                                   Pengganti antara menampilkan nilai sel dan menampilkan formula dalam  worksheet .

CTRL + '                                   Salinan rumus dari sel di atas sel yang aktif ke dalam sel atau Formula Bar .

CTRL +1                                   Menampilkan kotak dialog Format Cells .

CTRL +2                                   Membuat format  tebal atau menghapus format tebal .

CTRL +3                                   Membuat format miring atau menghapus format miring .

CTRL +4                                   Berlaku atau menghapus menggarisbawahi .

CTRL +5                                   Berlaku atau menghapus strikethrough .

CTRL +6                                   Pengganti antara bersembunyi dan menampilkan objek.

CTRL +8                                   Menampilkan atau menyembunyikan simbol garis .

CTRL +9                                   Menyembunyikan baris yang dipilih .

CTRL +0                                   Menyembunyikan kolom yang dipilih .

CTRL + A                                 Memilih seluruh worksheet .

Jika worksheet berisi data , CTRL + A memilih daerah saat ini . Menekan CTRL + A untuk kedua kalinya memilih seluruh worksheet .

Ketika titik penyisipan adalah di sebelah kanan nama fungsi dalam formula , menampilkan kotak dialog Argumen Fungsi .

CTRL + SHIFT + A                   Menyisipkan argumen nama dan tanda kurung ketika titik penyisipan adalah  di sebelah 
                                                      kanan nama fungsi dalam formula .

 CTRL + B                                 Membuat format  tebal atau menghapus format tebal .

CTRL + C                                  Salinan sel yang dipilih .

CTRL + D                                  Menggunakan Isi Bawah perintah untuk menyalin isi dan format sel paling  atas dari 
                                                     kisaran yang dipilih ke dalam sel di bawah ini .

CTRL + F                                   Menampilkan Cari dan Ganti kotak dialog , dengan Find tab yang dipilih .

SHIFT + F5                                Menampilkan Cari dan Ganti kotak dialog , sementara SHIFT + F4 mengulangi tindakan
                                                     Cari terakhir.

 CTRL + SHIFT + F                  Membuka kotak dialog Format Cells dengan tab Font yang dipilih .

CTRL + G                                   Menampilkan kotak dialog Go To .

F5                                                Menampilkan kotak dialog Go To  .


CTRL + H                                  Menampilkan Cari dan Ganti kotak dialog , dengan tab Ganti dipilih.

CTRL + I                                    Membuat format miring atau menghapus format miring .

CTRL + K                                  Menampilkan kotak dialog Insert Hyperlink untuk hyperlink baru atau kotak dialog Edit 
                                                     Hyperlink untuk hyperlink yang ada dipilih .

CTRL + L                                   Menampilkan kotak dialog Buat Tabel .

CTRL + N                                  Membuat baru , workbook kosong .

CTRL + O                                  Menampilkan kotak dialog Open untuk membuka atau mencari file .

CTRL + SHIFT + O                  Memilih semua sel yang berisi komentar .

CTRL + P                                   Menampilkan tab Cetak di Microsoft Office Backstage tampilan .

CTRL + SHIFT + P                    Membuka kotak dialog Format Cells dengan tab Font yang dipilih .

CTRL + R                                   Menggunakan perintah kanan Isi untuk menyalin isi dan format sel paling kiri dari 
                                                      kisaran yang dipilih ke dalam sel ke kanan .

CTRL + S                                   Menyimpan file yang aktif dengan nama file saat ini , lokasi , dan format file .

CTRL + T                                   Menampilkan kotak dialog Buat Tabel .

CTRL + U                                   Berlaku atau menghapus menggarisbawahi .

CTRL + SHIFT + U                   Switch antara memperluas dan ambruk dari formula bar .

CTRL + V                                  Menyisipkan isi Clipboard pada titik penyisipan dan menggantikan seleksi  apapun. 
                                                     Tersedia hanya setelah Anda dipotong atau disalin suatu isi objek    teks , atau sel .

CTRL + ALT + V                       Menampilkan kotak dialog Paste Special . Tersedia hanya setelah Anda  dipotong atau 
                                                      disalin obyek , teks , atau sel isi pada lembar kerja atau  pada   program lainnya .

CTRL + W                                 Menutup jendela workbook yang dipilih .

CTRL + X                                  Memotong sel yang dipilih .

CTRL + Y                                  Mengulang perintah terakhir atau tindakan , jika memungkinkan .

CTRL + Z                                  Menggunakan perintah Undo untuk membalikkan perintah terakhir atau  menghapus 
                                                    entri terakhir yang Anda ketik .

Tip CTRL cominbations CTRL + E , CTRL + J , CTRL + M , dan CTRL + Q saat pintas ditugaskan .


F1                                               Menampilkan Bantuan Excel task pane .

CTRL + F1                                Menampilkan atau menyembunyikan pita .

ALT + F1                                   Menciptakan grafik tertanam dari data dalam kisaran saat ini .

ALT + SHIFT + F1                   Menyisipkan lembar kerja baru .

F2                                                Mengedit sel aktif dan posisi titik penyisipan pada akhir isi sel . Hal ini juga                                bergerak titik penyisipan ke dalam Formula Bar saat mengedit di sel dimatikan .

SHIFT + F2                               Menambah atau mengedit komentar sel .

CTRL + F2                                Menampilkan area pratinjau cetak pada tab Print dalam tampilan Backstage .

F3                                                Menampilkan kotak dialog Paste Nama . Tersedia hanya jika ada nama- nama yang ada              di workbook .

SHIFT + F3                               Menampilkan kotak dialog Insert Function .

F4                                               Mengulangi perintah terakhir atau tindakan , jika memungkinkan .

CTRL + F4                                Menutup jendela workbook yang dipilih .

ALT + F4                                   Menutup Excel .

F5                                               Menampilkan kotak dialog Go To .

CTRL + F5                               Mengembalikan ukuran jendela dari jendela workbook yang dipilih .

F6                                              Switch antara worksheet , pita (Ribbon) , task pane , dan kontrol Zoom . Dalam lembar kerja    yang telah terbelah ( menu View , Mengelola Jendela ini ,  Freeze Panes , perintah split              Window) , F6 termasuk panel perpecahan  ketika beralih antara panel dan daerah pita                (Ribbon).

SHIFT + F6                             Switch antara worksheet , kontrol Zoom , task pane , dan pita .

CTRL + F6                              Beralih ke jendela workbook berikutnya ketika lebih dari satu jendela                                         workbook terbuka .

F7                                            Menampilkan kotak dialog Spelling untuk memeriksa ejaan dalam worksheet aktif atau  kisaran yang dipilih .

CTRL + F7                             Melakukan Pindahkan perintah pada jendela workbook jika tidak                            dimaksimalkan . Gunakan tombol panah untuk memindahkan jendela , dan ketika selesai  tekan ENTER , atau ESC untuk membatalkan .

F8                                           Ternyata modus memperpanjang atau menonaktifkan . Dalam modus                       memperpanjang , diperpanjang Seleksi muncul di baris status, dan tombol panah memperpanjang seleksi .

SHIFT + F8                           Memungkinkan Anda untuk menambahkan sel nonadjacent atau rentang  pilihan sel dengan menggunakan tombol panah .

CTRL + F8                            Melakukan perintah Ukuran ( pada menu kontrol untuk jendela workbook ) ketika workbook belum maksimal .

ALT + F8                               Menampilkan kotak dialog Macro untuk membuat, menjalankan , mengedit, atau menghapus makro .

F9                                           Menghitung semua lembar kerja dalam semua workbook yang terbuka .

SHIFT + F9                           Menghitung lembar kerja aktif .

CTRL + ALT + F9                Menghitung semua lembar kerja dalam semua workbook yang terbuka , terlepas dari apakah mereka telah berubah sejak perhitungan terakhir .

CTRL + ALT + SHIFT + F9      Memeriksa ulang formula tergantung , dan kemudian menghitung semua sel  di semua workbook terbuka , termasuk sel-sel tidak ditandai sebagai yang perlu dihitung .

CTRL + F9                             Meminimalkan jendela workbook untuk ikon .

F10                                          Ternyata tips kunci atau mematikan ( Menekan ALT melakukan hal yang sama .)

SHIFT + F10                          Menampilkan menu shortcut untuk item yang dipilih .

ALT + SHIFT + F10              Menampilkan menu atau pesan untuk Kesalahan tombol Memeriksa .

CTRL + F10                           Memaksimalkan atau mengembalikan jendela workbook yang dipilih .

F11                                          Membuat grafik dari data dalam kisaran saat ini dalam lembar Bagan terpisah .

SHIFT + F11                          Menyisipkan lembar kerja baru .

ALT + F11                             Membuka Microsoft Visual Basic Untuk Aplikasi Editor , di mana Anda dapat membuat  makro dengan menggunakan Visual Basic for Applications

F12                                         Menampilkan kotak dialog Save As .



Demikian Shortcut Key excel semoga dapat membantu selamat belajar.........